Langsung ke konten utama

renewable energy

sewaktu acara geoscientist student leadership development training terdapat materi mengenai renewable energy yang dibawakan oleh Bpk.Darwin Silalahi, CEO Shell Indonesia, dan beliau ternyata seorang geophysicist. judul materinya adalah "Towards a new energy future". Inti dari seminar yang disampaikan beliau adalah mengenai concernnya dunia mencari sistem energi baru karena pada kenyataanya sumber energi hidrokarbon saat ini penemuannya semakin menurun tetapi kebutuhannya meningkat jauh seiring meningkatnya populasi manusia, jumlah transportasi. ekonomi yg membaik, urbanisasi, dan sifat konsumtif manusia. dan menurut saya mungkin oil&gas company lg mengalihkan sebagian pandangannya di bidang renewable energy ini, yaa bayangkan saja jika tiba-tiba energi hidrokarbon tsb benar-benar habis, perusahaan-perusahaan raksasa tersebut akan jatuh bisnisnya, dan berapa juta engineer seperti saya dan teman-teman akan menggantungkan nasib entah dimana (*_*)...

nah, hal ini sebenarnya merupakan tanggungan umat manusia loh untuk bisa menghemat energi dan mulai mencari energi baru dan menurunkan tingkat emisi karbon dioksida di atmosfer sebelum jumlahnya kelewat ambang batas kemampuan atmosfer kita.

sebenarnya sudah mulai ada usaha energi-energi lain seperti biofuel, panas bumi, dan nuklir dengan masing-masing memilki kelebihan dan kekurangannya.

hayoo... hayoo...

"More energy, Less CO2"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review : Sabtu Bersama Bapak

Semenjak Adhitya Mulya ngomongin buku ini di blog suami gila, udah gak sabar pengen beli karya-karya dia yang lain. Soalnya, saya cukup update sama novel-novelnya dari Jomblo, Gege Mengejar Cinta, Traveler’s Tale, sama Catatan Mahasiswa Gila, dan dari semua karyanya yang kocak, dia bilang novel ini karyanya yang paling beda. Sabtu Bersama Bapak mengambil tema khusus tentang keluarga. Kalo baca ceritanya sih novel ini kayaknya gambarin gimana pemikiran-pemikiran sama pengalaman hidup si empu yang ngarang novel dari fase dia sebagai anak sampai fase sekarang menjadi seorang   bapak. Kalo dari baca pengantar sih agak serius kesannya ini novel, yaa tapi yang namanya Adhitya Mulya kalo udah baca karyanya bisa bikin cengengesan sendiri. Novel ini menurut saya membawa pesan yang banyak terutama tentang arti sebenarnya memiliki sebuah keluarga karena semua orang pasti pernah menjadi anak dan mungkin memiliki anak. Semua pasti memiliki orang tua dan mungkin menjadi orangtua. Dan novel in

Malang part 1 – se-MALANG nasibku T_T – 15 juni 2010

Okay,,, welcome my holiday! Betapa sialny nasib saya sebelum liburan ini sempat kehilangan dompet sewaktu pulang dari Jakarta menuju bandung, untung naik bus eksekutif ada orang baik hati mau mengembalikan dompet saya, lagipula isiny emang gak seberapa cuman 175rb perak. Coba bayangin naik kelas ekonomi, udah pasti diembat dan dompet beserta kartu-kartu ptg lainnya gak mungkin kembali ke tangan saya. Malamny saya packing siap-siap untuk traveling liburan saya. Saya hanya membawa 1 potong celana jeans yg saya pakai, 1 celana kain cepat kering, 1 legging, mantel hangat, 1 kaos , 1 baju santai, 1 baju formal, 1 sepatu trekking, sarung tangan, kaos kaki, 1 sepatu crocs. Saya berangkat menuju kota Malang dari bandung memakai kereta Malabar yg saat itu sedang promo hanya 80rb rupiah saja, yg berangkat dari stasiun bandung pukul 15.30. Saat itu saya akan berangkat bersama tiga teman saya. Dan saya sudah siap-siap sekitar pukul 2 siang berangkat dari rumah dan sempat mampir ke kantor telkom

Awas mudah meledak

Saladin : " ty, itu harusnya warna tabungnya jangan hijau y" Tyas : "emang kenapa SaL?" Saladin : "iya, biar gak gampang meledak" Tyas : " hah? kenapa saL? " Saladin: "iya, kan kayak di lagu balonku" Tyas : " hah? gak ngerti..." Saladin : " kan di lagu balonku, balon yang meledak yang warna ijo" Tyas : "OOOOOoooooo" ( bulet bgt mulut tyas) ---ekspetasi yang terlalu besar ketika mendengar lelucon dari seorang jenius---