Langsung ke konten utama

Review : Sabtu Bersama Bapak




Semenjak Adhitya Mulya ngomongin buku ini di blog suami gila, udah gak sabar pengen beli karya-karya dia yang lain. Soalnya, saya cukup update sama novel-novelnya dari Jomblo, Gege Mengejar Cinta, Traveler’s Tale, sama Catatan Mahasiswa Gila, dan dari semua karyanya yang kocak, dia bilang novel ini karyanya yang paling beda. Sabtu Bersama Bapak mengambil tema khusus tentang keluarga. Kalo baca ceritanya sih novel ini kayaknya gambarin gimana pemikiran-pemikiran sama pengalaman hidup si empu yang ngarang novel dari fase dia sebagai anak sampai fase sekarang menjadi seorang  bapak. Kalo dari baca pengantar sih agak serius kesannya ini novel, yaa tapi yang namanya Adhitya Mulya kalo udah baca karyanya bisa bikin cengengesan sendiri.
Novel ini menurut saya membawa pesan yang banyak terutama tentang arti sebenarnya memiliki sebuah keluarga karena semua orang pasti pernah menjadi anak dan mungkin memiliki anak. Semua pasti memiliki orang tua dan mungkin menjadi orangtua. Dan novel ini membawa wacana yang dekat di hati saya.  Worth it buat dibaca sama siapa pun, terutama yang mau membangun keluarga.  ayok kalian yang mau jadi bapak, baca buku ini dulu. Bagi kalian yang perempuan, ayok ajak calon bapak dari anak-anak kalian baca novel  ini juga :p
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

the hobbit -the desolation of smaug- but it isn't a review

Salah satu Playlist nonton yang ditunggu di akhir   tahun   trattta ttaa tta ttta“the hobbit   -Desolation of Smaug-“ , berhubung   aku ada pendidikan militer dasar mari kita sebut saja kewiraan   jadi agak telat nontonnya. Oiya cerita-cerita tentang kewiraannya next chapter lah yaaa.   Ceritanya begini nih, pulang   dari bumi cipatat yang tanpa peradaban kota, pengen banget yang liat namanya mall, pengen banget jajan dan makan sepuasnya bebas dari tit- telur ikan tempe- ataupun tat –telur ayam tahu- dan aku lagi ngidem banget nonton the hobbit sama sushi tei. Cewek-cewek   bps pada mo main   ke gandaria city, katanya deket ya udah kesana aja deh, sebenernya aku paling males jalan rame-rame berisik gak jelas kayak bocah smp, tapi kata temenku -sebut saja Tari- demi jiwa korsa, bareng-bareng aja perginya, astagaaaaa. Jadilah kita ber12 cewek bps beserta satu pria botak yang kita beri nama mas indra melancong ke gandaria city. Soalnya mas indra dianggurin sm temen-temen sekamarn

West Sumatera

So,I start to post something again at my blog, yeah for a long time , finally! Because this morning, at oil&gas geology talked about central Sumatra basin, and Pak Dardji started to talk about west Sumatra,that’s why I want to recall my memory about some beauty place at west Sumatra Padang Of course, the most famous city in west sumatera, and we like to brand all people that come from west sumatera that their come from Padang (It must become annoying from people that isn’t really come from this city). For me, it’s a really quite than the other city in java, and it’s quite hard to find some public transport. And the Airport look like some magnificent Gadang House. Padang is the west city of this province and the location face with Hindia ocean(Kota Pantai), so that you will feel the air is so hot Solok Ok, this was my main destination, my brother in-laws hometown, Kota Solok (don’t read the ‘k’) . When you get enter this city you will find a lot of lake. There are koto sing

Malang part 1 – se-MALANG nasibku T_T – 15 juni 2010

Okay,,, welcome my holiday! Betapa sialny nasib saya sebelum liburan ini sempat kehilangan dompet sewaktu pulang dari Jakarta menuju bandung, untung naik bus eksekutif ada orang baik hati mau mengembalikan dompet saya, lagipula isiny emang gak seberapa cuman 175rb perak. Coba bayangin naik kelas ekonomi, udah pasti diembat dan dompet beserta kartu-kartu ptg lainnya gak mungkin kembali ke tangan saya. Malamny saya packing siap-siap untuk traveling liburan saya. Saya hanya membawa 1 potong celana jeans yg saya pakai, 1 celana kain cepat kering, 1 legging, mantel hangat, 1 kaos , 1 baju santai, 1 baju formal, 1 sepatu trekking, sarung tangan, kaos kaki, 1 sepatu crocs. Saya berangkat menuju kota Malang dari bandung memakai kereta Malabar yg saat itu sedang promo hanya 80rb rupiah saja, yg berangkat dari stasiun bandung pukul 15.30. Saat itu saya akan berangkat bersama tiga teman saya. Dan saya sudah siap-siap sekitar pukul 2 siang berangkat dari rumah dan sempat mampir ke kantor telkom