Langsung ke konten utama

apa sih arti pendidikan buat kamu?

Pendidikan selama ini selalu disimbolkan dengan sekolah beserta perangkatnya, kalau menurut tyas maknanya lebih dari itu. Pendidikan bagi tyas adalah proses belajar dengan cara mengamati, meniru dalam kehidupan sehari-hari yang hasilnya bisa kita olah menjadi sesuatu yang lebih baik bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Kalau menurut Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara, Pendidikan tuh seharusnya “ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”, yang artinya “di depan menjadi teladan, di tengah membangun semangat, dari belakang mendukung". Ya mirip-miriplah dikit sama pengertian yang tyas pahamin.

Kalau ditanya tentang gimana sih pendidikan di Indonesia, berhasil atau gak? Kita bisa lihat dari hasil Human Resourcesnya, ya bagi tyas masih banyak perilaku masyarakat kita yang agak ngasal dan cukup tak berbudaya, misal nih, kalau di angkot ada bocah baru aja selesai makan sesuatu dan dia nanya emaknya, mau dibuang kemana tuh sampah, emakna pasti langsung seenak jidat buang sampah lewat jendela, ada lagi nih lagi ngantri beli premium dengan teraturnya, tiba –tiba motor nyelonong motong antrian, atau ada orang yang seenaknya nyebrang bikin orang ngerem mendadak dan tiba tiba tersenyum lebar ke arah pengemudi (udah gila) . Nah pendidikan dasar tentang bersikap ini seharusnya harus sudah diterapkan dari orang terdekat khususnya keluarga, namun tampaknya masyarakat kita agak menganggap remeh tentang tata nilai budaya atau yang biasa dikenal dengan attitude, mereka lebih melihat pendidikan adalah ajang untuk memperbaiki kesejahteraan finansial (tapi yang ini juga gak salah-salah amat sih),seharusnya pendidikan bisa mengimplentasikan perbaikan di segala aspek kehidupan dari spiritual, budaya, teknologi dan lain-lain.

Ya semoga, dengan diperingatinya Hari Pendidikan Nasional yang jatuh 2 Mei, bisa menjadi ajang merefleksikan diri tentang arti pendidikan selama ini. Selamat Hari Pendidikan dan semoga masyarakat Indonesia menjadi orang yang terdidik lebih baik =D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tenaga Angin sebagai Energi Alternatif

Teringat keadaan listrik d Karimun jawa yang hanya jalan selama setengah hari yaitu dari jam 6 sore hingga 6 pagi, menyadarkan saya betapa cukup beratnya hidup tanpa listrik walau setengah hari saja, hal ini pasti cukup menghambat aktivitas penduduk sekitar. Hal ini disebabkan PLN menggunakan Ten a ga Diesel sebagai pembangkit Listrik . Jadi bisa dibayangkan , betapa borosnya solar yang harus dikonsumsi untuk membangkitkan listrik. Untuk sebagian masyarakat kalangan menengah-atas mengatasiny a dengan memiliki mesin genset, yang tentu saja membutuhkan konsumsi solar juga. Padahal di daerah kepulauan seperti ini, pada bagian pesisir memiliki angin yang cukup kencang sehingga dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik. Jika saja pemerintah mau melirik energi ini, cost yang dikeluarkan akan lebih murah dan tidak seboros menggunakan solar ( jelas, angin sifatnya barang bebas sedangkan solar merupakan barang ekonomi yang harganya relatif merangkak naik dan makin susah dicari), s...
“ People will forget what you said, people will forget what you did, but people will never forget how you made them feel.” ~Maya Angelou

dyslexia - Taare Zameen Par-

Tahukah anda penyakit tentang dyslexia? Dyslexia adalah penyakit susahnya untuk belajar membaca dan menulis. Kalau saya lihat di film produksinya Amir khan, Taare Zameen Par –recommended oleh Alvinda Sri Hanamertani ini, si anak yang menderita penyakit ini kesulitan membaca huruf b dan d, lalu nulis R dan S –n kebalik kayak dicermin-in terus kalau disuruh membaca sederet kalimat, kalimat tersebut seolah-olah bergerak atau menari ( tyas juga ga ngerti itu tuh kayak gimana). Sayangnya, anak yang menderita dyslexia biasanya dianggap bodoh atau pemalas karena susah sekali diajar membaca, padahal mungkin saja kecerdasannya diatas rata-rata. Seharusnya metode pembelajarannya saja yang diubah, penyakit ini masih bisa diatasi dengan cara-cara tertentu, jangan sampai anak merasa tertekan dan merasah rendah diri akibat kekurangannya. Terdapat tokoh-tokoh besar kok yang pernah mengidap penyakit ini, seperti Albert Einstein, Leonardo Da Vinci, Pablo Picasso, Walt Disney, Agatha Christie, Or...