Langsung ke konten utama

making Doughnut

I love to make doughnut at some my weekend because it's fun and challenging, sometime It's hard to measure the ingredient and knead the sticky doughnut, and sometime feel easier when the doughnut is already cooked. here the recipe that I get from howcast with some arrangement(improvement?) from me

Ingredients:

2 tbsp yeast

1 cup warm water

1 cup all-purpose

1/3 cup unsalted butter

1/3 cup shortening

2/3 cup confection sugar

3 eggs

1 tsp salt

3 ½ cup bread flour (high protein flour)

Frying oil + shortening

I always measure all of the ingredients with this metric glass, and is easier rather than you scale it with weight scales. And I like to convert the measure in this site http://www.jsward.com/cooking/conversion.shtml





Directions

1. Soak the yeast with the warm water for 10 minutes and add 1 cup all purpose flour

2. In the other large bowl, mix the unsalted butter , confection sugar, eggs and salt together, then put in the bread flour and stir them.

3. Then put in the yeast to the large bowl, and knead the dough until not sticky again. And let stand it for one hour.

4. Roll the dough and cut it

5. Fry the dough in the hot frying oil+shortening

Tips

-the hardest part is when you knead the sticky dough, you must knead the dough well, I even slash hard the dough. Ready dough is signed with net dough when you pull out it.

-when I roll the dough, I add the flour into the dough to make it easier cutting, I use doughnut cutter to make the pretty shape.

-I use shortening to make the doughnut dry(not oily) and crunchy .

-enjoy your homemade food-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review : Sabtu Bersama Bapak

Semenjak Adhitya Mulya ngomongin buku ini di blog suami gila, udah gak sabar pengen beli karya-karya dia yang lain. Soalnya, saya cukup update sama novel-novelnya dari Jomblo, Gege Mengejar Cinta, Traveler’s Tale, sama Catatan Mahasiswa Gila, dan dari semua karyanya yang kocak, dia bilang novel ini karyanya yang paling beda. Sabtu Bersama Bapak mengambil tema khusus tentang keluarga. Kalo baca ceritanya sih novel ini kayaknya gambarin gimana pemikiran-pemikiran sama pengalaman hidup si empu yang ngarang novel dari fase dia sebagai anak sampai fase sekarang menjadi seorang   bapak. Kalo dari baca pengantar sih agak serius kesannya ini novel, yaa tapi yang namanya Adhitya Mulya kalo udah baca karyanya bisa bikin cengengesan sendiri. Novel ini menurut saya membawa pesan yang banyak terutama tentang arti sebenarnya memiliki sebuah keluarga karena semua orang pasti pernah menjadi anak dan mungkin memiliki anak. Semua pasti memiliki orang tua dan mungkin menjadi orangtua. Dan novel in

Malang part 1 – se-MALANG nasibku T_T – 15 juni 2010

Okay,,, welcome my holiday! Betapa sialny nasib saya sebelum liburan ini sempat kehilangan dompet sewaktu pulang dari Jakarta menuju bandung, untung naik bus eksekutif ada orang baik hati mau mengembalikan dompet saya, lagipula isiny emang gak seberapa cuman 175rb perak. Coba bayangin naik kelas ekonomi, udah pasti diembat dan dompet beserta kartu-kartu ptg lainnya gak mungkin kembali ke tangan saya. Malamny saya packing siap-siap untuk traveling liburan saya. Saya hanya membawa 1 potong celana jeans yg saya pakai, 1 celana kain cepat kering, 1 legging, mantel hangat, 1 kaos , 1 baju santai, 1 baju formal, 1 sepatu trekking, sarung tangan, kaos kaki, 1 sepatu crocs. Saya berangkat menuju kota Malang dari bandung memakai kereta Malabar yg saat itu sedang promo hanya 80rb rupiah saja, yg berangkat dari stasiun bandung pukul 15.30. Saat itu saya akan berangkat bersama tiga teman saya. Dan saya sudah siap-siap sekitar pukul 2 siang berangkat dari rumah dan sempat mampir ke kantor telkom

Awas mudah meledak

Saladin : " ty, itu harusnya warna tabungnya jangan hijau y" Tyas : "emang kenapa SaL?" Saladin : "iya, biar gak gampang meledak" Tyas : " hah? kenapa saL? " Saladin: "iya, kan kayak di lagu balonku" Tyas : " hah? gak ngerti..." Saladin : " kan di lagu balonku, balon yang meledak yang warna ijo" Tyas : "OOOOOoooooo" ( bulet bgt mulut tyas) ---ekspetasi yang terlalu besar ketika mendengar lelucon dari seorang jenius---