Langsung ke konten utama

Don't Judge for ten second please....


Kemaren pagi, saya menemui dosen untuk meminta upgrade salah satu nilai karena mengapa sohib gw mendapatkan lebih nilai di ol, padahal utsnya 11-12 sama saya dan untuk nilai uas 11-17 dengan saya. Ketika menghadap, bapaknya bilang “saya bisa menilai orang langsung dengan langsung liat orangnya” , nah nah nah, untung ga jadi pake baju merah, disangka nyolot ntar. Lalu, siangnya ngobrolin tentang masa-masa TPB sama anak-anak Ternit. Pertama kali liat Ellen betapa antagonis penampilannya, atau cengo dan kikuknya meysa pas pertama kali liat di tes skolastik. Nah pernah denger sih, semua orang kalo bwt first meeting, dia bakal nge-judge secepat kilat, pertama liat muka, trus liat penampilan gimana cara kita berpakaian. Boleh sih nge-judge orang buat kesan pertama kali, tapi jangan jadi pedoman kalo orang itu cocok atau gak cocok buat jadiin temen. Tyas ngerasain, selama ini aku ngajak maen sama orang-orang itu aja melulu, gak pernah membuka mata buat ngajak maen teman-teman yang lain,nah selama di karang sambung, aku nginep bareng cewek-cewek sejurusan nih. Nah di awal aku udah ngejudge bahwa aku bukan tipe style maennya mereka, tapi gak loh ternyata tiap orang punya style keasyikan sendiri buat diajak ngobrol atau bahkan ngegila bareng (tapi ada beberapa yang masih ga bisa diterima alias annoying), pertama emang agak canggung, tapi lama-lama menyenangkan! Don’t judge book by cover for 10 second, just try look the inside, we can enjoy everyone style


-foto by Astrini Adisoma (prokm document )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tenaga Angin sebagai Energi Alternatif

Teringat keadaan listrik d Karimun jawa yang hanya jalan selama setengah hari yaitu dari jam 6 sore hingga 6 pagi, menyadarkan saya betapa cukup beratnya hidup tanpa listrik walau setengah hari saja, hal ini pasti cukup menghambat aktivitas penduduk sekitar. Hal ini disebabkan PLN menggunakan Ten a ga Diesel sebagai pembangkit Listrik . Jadi bisa dibayangkan , betapa borosnya solar yang harus dikonsumsi untuk membangkitkan listrik. Untuk sebagian masyarakat kalangan menengah-atas mengatasiny a dengan memiliki mesin genset, yang tentu saja membutuhkan konsumsi solar juga. Padahal di daerah kepulauan seperti ini, pada bagian pesisir memiliki angin yang cukup kencang sehingga dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik. Jika saja pemerintah mau melirik energi ini, cost yang dikeluarkan akan lebih murah dan tidak seboros menggunakan solar ( jelas, angin sifatnya barang bebas sedangkan solar merupakan barang ekonomi yang harganya relatif merangkak naik dan makin susah dicari), s...
“ People will forget what you said, people will forget what you did, but people will never forget how you made them feel.” ~Maya Angelou

Review : Sabtu Bersama Bapak

Semenjak Adhitya Mulya ngomongin buku ini di blog suami gila, udah gak sabar pengen beli karya-karya dia yang lain. Soalnya, saya cukup update sama novel-novelnya dari Jomblo, Gege Mengejar Cinta, Traveler’s Tale, sama Catatan Mahasiswa Gila, dan dari semua karyanya yang kocak, dia bilang novel ini karyanya yang paling beda. Sabtu Bersama Bapak mengambil tema khusus tentang keluarga. Kalo baca ceritanya sih novel ini kayaknya gambarin gimana pemikiran-pemikiran sama pengalaman hidup si empu yang ngarang novel dari fase dia sebagai anak sampai fase sekarang menjadi seorang   bapak. Kalo dari baca pengantar sih agak serius kesannya ini novel, yaa tapi yang namanya Adhitya Mulya kalo udah baca karyanya bisa bikin cengengesan sendiri. Novel ini menurut saya membawa pesan yang banyak terutama tentang arti sebenarnya memiliki sebuah keluarga karena semua orang pasti pernah menjadi anak dan mungkin memiliki anak. Semua pasti memiliki orang tua dan mungkin menjadi orangtua. Dan nove...