Langsung ke konten utama

Juara

Haekal

Lagi-lagi pertandingan kali ini, tim kami harus kalah sebesar 2-1. Satu gol yang masuk ke gawang kami merupakan gol hadiah buat lawan . Sedih dan kecewa mewarnai atmosfer tim kami. Tak terkecuali sang manager , Manda.

Haekal : maaf ya man, soal gol dari lawan tadi.

Man : Santai kal! Masih ada pertandingan- pertandingan lain kok, eh bentar yah aku dipanggil pelatih. Ntar kita makan bareng seperti biasanya

Itulah Manda, selalu semangat , seperti tidak ada lelahnnya perhatian yang diberikan kita semua. Udah hampir setahun manda mengatur dan menemani kita latihan. Tidak hanya sekedar itu arti manda dalam hidup aku, dari ngerjain tugas bareng, makan bareng, rapat organisasi bareng, seakan-akan tak lengkap rasanya, jika tidak ada manda dengan senyumannya.

Sudah hampir setengah jam, akhirnya manda kembali,matanya sembab, raut semangat di wajahnya pun hilang.

Manda: aku pulang duluan yak kal,

Saya pun tak sempat berkata apa-apa untuk sekedar menenangkan hatinya. Ingin rasanya berlari mengejarnya, tapi tak mungkin aku lakukan sekarang juga.

Manda

Mengapa rasanya semua terasa begitu sesak, tak urung satu-satu masalah datang menghampiri. Digantung Kak adi, Rapat anggota yang ga selesai-selesai, sampai sekarang kekalahan tim futsal yang katanya penyebabnya adalah gue.

Tak urung air mata ini mengalir deras, ingin rasanya berlari dan berteriak, bebas dari segala kekesalan ini.

Nada pesan HP pun berbunyi

1 Message Received

Spontan, hati manda agak lega melihat nama Haekal tertera pada layar Handphone

Maaf ya Manda, kita kalah hari ini. Semuanya bukan salah kamu kok.

Seakan-akan lagu yang mengalun pada radio, menyadarkan arti haekal bagi Gue selama ini,

Lelahmu jadi lelahku juga
Bahagiamu bahagiaku juga
Berbagi takdir kita selalu
Kecuali tiap kau jatuh hati

Kali ini hampir habis dayaku
Membuktikan padamu ada cinta yang nyata
Setia hadir setiap hari
Tak tega biarkan kau sendiri

Meski seringkali kau malah asyik sendiri
Karena kau tak lihat terkadang malaikat
Tak bersayap tak cemerlang tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya

Hampamu tak kan hilang semalam
Oleh pacar impian
Tetapi kesempatan untukku yang mungkin tak sempurna
Tapi siap untuk diuji
Kupercaya diri
Cintaku yang sejati

Namun tak kau lihat terkadang malaikat
Tak bersayap tak cemerlang tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya

-malaikat juga tahu, Dee-


mungkin kamu kalah dalam memenengkan pertandingan, tapi buat kali ini kau juaranya memenangkan hatiku, gumam Manda dengan senyum kecil di hatinya.


Kita tak kan tahu pernah tahu apa yang ada di hati manusia kan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review : Sabtu Bersama Bapak

Semenjak Adhitya Mulya ngomongin buku ini di blog suami gila, udah gak sabar pengen beli karya-karya dia yang lain. Soalnya, saya cukup update sama novel-novelnya dari Jomblo, Gege Mengejar Cinta, Traveler’s Tale, sama Catatan Mahasiswa Gila, dan dari semua karyanya yang kocak, dia bilang novel ini karyanya yang paling beda. Sabtu Bersama Bapak mengambil tema khusus tentang keluarga. Kalo baca ceritanya sih novel ini kayaknya gambarin gimana pemikiran-pemikiran sama pengalaman hidup si empu yang ngarang novel dari fase dia sebagai anak sampai fase sekarang menjadi seorang   bapak. Kalo dari baca pengantar sih agak serius kesannya ini novel, yaa tapi yang namanya Adhitya Mulya kalo udah baca karyanya bisa bikin cengengesan sendiri. Novel ini menurut saya membawa pesan yang banyak terutama tentang arti sebenarnya memiliki sebuah keluarga karena semua orang pasti pernah menjadi anak dan mungkin memiliki anak. Semua pasti memiliki orang tua dan mungkin menjadi orangtua. Dan novel in

Malang part 1 – se-MALANG nasibku T_T – 15 juni 2010

Okay,,, welcome my holiday! Betapa sialny nasib saya sebelum liburan ini sempat kehilangan dompet sewaktu pulang dari Jakarta menuju bandung, untung naik bus eksekutif ada orang baik hati mau mengembalikan dompet saya, lagipula isiny emang gak seberapa cuman 175rb perak. Coba bayangin naik kelas ekonomi, udah pasti diembat dan dompet beserta kartu-kartu ptg lainnya gak mungkin kembali ke tangan saya. Malamny saya packing siap-siap untuk traveling liburan saya. Saya hanya membawa 1 potong celana jeans yg saya pakai, 1 celana kain cepat kering, 1 legging, mantel hangat, 1 kaos , 1 baju santai, 1 baju formal, 1 sepatu trekking, sarung tangan, kaos kaki, 1 sepatu crocs. Saya berangkat menuju kota Malang dari bandung memakai kereta Malabar yg saat itu sedang promo hanya 80rb rupiah saja, yg berangkat dari stasiun bandung pukul 15.30. Saat itu saya akan berangkat bersama tiga teman saya. Dan saya sudah siap-siap sekitar pukul 2 siang berangkat dari rumah dan sempat mampir ke kantor telkom

Awas mudah meledak

Saladin : " ty, itu harusnya warna tabungnya jangan hijau y" Tyas : "emang kenapa SaL?" Saladin : "iya, biar gak gampang meledak" Tyas : " hah? kenapa saL? " Saladin: "iya, kan kayak di lagu balonku" Tyas : " hah? gak ngerti..." Saladin : " kan di lagu balonku, balon yang meledak yang warna ijo" Tyas : "OOOOOoooooo" ( bulet bgt mulut tyas) ---ekspetasi yang terlalu besar ketika mendengar lelucon dari seorang jenius---