Langsung ke konten utama

Cipatat part 1

I know, it's too late to share about cipatat, but it's better than not. Jadi, ketika kita masuk program bimbingan profesi sarjananya pertamina nih, ada sejenis program semi militer bersama tni, kali ini kita dibina sama TNI-AD infanteri di cipatat.

Well, seinget gw pas pertama kali masuk buat program bps tuh, banyak banget masalah yg bikin gw baaad mood, tapi tetep harus bikin first impression sama orang-orang yang baru dikenal, soalnya momen ketemu ma orang-orang baru saat itu adalah momen-momen yg gw nantiin bgt, maklumlah 6 bulan nganggur, gw ga banyak ketemu orang, lebih banyak diem di rumah(autis bgt) soalnya temen2 gw juga udah pada kemana, paling tiap ketemu tes rekrutmen, itu lagi itu lagi, dan alhamdulillah gw keterima bps, ga ketemu2 mrk lagi di tempat tes, heuheu dan alhamdulillah lagi mereka satu-persatu udah ketemu jalan pembuka karirnya masing2 (ku sayang kaliaaaan tg08), dan cewek2 tg08 yg nganggur terlihat udah agak terang nasib membawa kami ke jalan yang mana.

Oiya lanjut lagi ke program cipatat, jadi khusus buat bps pertamina ep kita diprogram sebulan, whaaaat bgt! Soalnya gw udah browsing katanya cuman 2 minggu, gw udah parno fasililtasnya ntar kayak gimana, soalnya gw teringat osjur gw , kasurnya bau apek lah, kamarnya kecil, ntar bakal banyak tidur di bivak laaah. Terus cerita temen roommate gw, temennya ada yg pnh ikut program semi militernya bps, terus ada yang ketembak peluru beneran, uwooow bgt, inget bukan peluru katapel, ato peluru yang suka dimainin di paintball, terus disuruh makan uler, nonono bgt, hororlahh,

Oke secara ini manusia bps banyaaak bgt, baru sehari nginep di asrama plc, kita harus lgs berangkat ke cipatat, omg gw pusing bgt, baru aja kenalan ama yang satu, udah lupa lagi,hahaha
short term memori bgt otak gw.
 Oke, hari yang kita nanti sudah tiba (huweek) , kita dijembut pake tronton TNI, dan terakhir kali gw naik ini tronton pas osjurlah. Nak2 cewek bawaannya udah heboh bgtlaaah, nah gw ala kadar bgt, soalnya gw takut bakalan ada long march bawa bawaan sendiri, dan gw masih inget rasanya (lagi-lagi teringat osjur, hahahah😩).

 Dan gw masih inget bgt, hari itu kita disambut teriknya mataaaaahaari jakarta yang sengaaak abis, panas. Waktu itu gw stronton sama umi yng gw kenal, terus ada mbak nanung, sama asri, itu yang baru gw inget nama sama mukanya, hahahah. Terus ada nak2 ips, cem orang legal sama fikom, omg mereka cantik2 yaaaa, ada dinda, nadia, mbak puri, sama rania (sumpah bocah ini pertama kali gw liat kirain nak ips)

Dan perjalanan menuju cipatat pun dimulai,,,,

bersambung

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tenaga Angin sebagai Energi Alternatif

Teringat keadaan listrik d Karimun jawa yang hanya jalan selama setengah hari yaitu dari jam 6 sore hingga 6 pagi, menyadarkan saya betapa cukup beratnya hidup tanpa listrik walau setengah hari saja, hal ini pasti cukup menghambat aktivitas penduduk sekitar. Hal ini disebabkan PLN menggunakan Ten a ga Diesel sebagai pembangkit Listrik . Jadi bisa dibayangkan , betapa borosnya solar yang harus dikonsumsi untuk membangkitkan listrik. Untuk sebagian masyarakat kalangan menengah-atas mengatasiny a dengan memiliki mesin genset, yang tentu saja membutuhkan konsumsi solar juga. Padahal di daerah kepulauan seperti ini, pada bagian pesisir memiliki angin yang cukup kencang sehingga dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik. Jika saja pemerintah mau melirik energi ini, cost yang dikeluarkan akan lebih murah dan tidak seboros menggunakan solar ( jelas, angin sifatnya barang bebas sedangkan solar merupakan barang ekonomi yang harganya relatif merangkak naik dan makin susah dicari), s...
“ People will forget what you said, people will forget what you did, but people will never forget how you made them feel.” ~Maya Angelou

Review : Sabtu Bersama Bapak

Semenjak Adhitya Mulya ngomongin buku ini di blog suami gila, udah gak sabar pengen beli karya-karya dia yang lain. Soalnya, saya cukup update sama novel-novelnya dari Jomblo, Gege Mengejar Cinta, Traveler’s Tale, sama Catatan Mahasiswa Gila, dan dari semua karyanya yang kocak, dia bilang novel ini karyanya yang paling beda. Sabtu Bersama Bapak mengambil tema khusus tentang keluarga. Kalo baca ceritanya sih novel ini kayaknya gambarin gimana pemikiran-pemikiran sama pengalaman hidup si empu yang ngarang novel dari fase dia sebagai anak sampai fase sekarang menjadi seorang   bapak. Kalo dari baca pengantar sih agak serius kesannya ini novel, yaa tapi yang namanya Adhitya Mulya kalo udah baca karyanya bisa bikin cengengesan sendiri. Novel ini menurut saya membawa pesan yang banyak terutama tentang arti sebenarnya memiliki sebuah keluarga karena semua orang pasti pernah menjadi anak dan mungkin memiliki anak. Semua pasti memiliki orang tua dan mungkin menjadi orangtua. Dan nove...